­

LIKA - LIKU SEBUAH NAMA

by - Oktober 13, 2017


Namanya siapa?

Nidya

Hah ? siapa?

Situasi diatas selalu saya hadapi saat pertama berkenalan dengan orang. Saya harus menggulang nama saya hingga beberapa kali agar lawan bicara saya bisa menyebut nama saya. Tetapi biasanya tak langsung benar, mereka akan menyebut nama saya Nadya atau Lidya, sehingga saya pun harus menggulangnya kembali.

Tak hanya nama depan, nama belakang pun mengalami hal serupa. Nama belakang saya adalah Tatsara, harusnya dibaca Tasara (huruf s seperti huruf Ts) tetapi orang – orang selalu mengucapkan Tat-sara (menekannya pada huruf t). Karena hal itulah saya biasanya menulis nama saya menjadi Ta Tsa Ra seperti judul blog ini.

Nama yang tercantum di ijazah SD, SMP, SMA dan S1 (segera menyusul) saya bukanlah nama pertama. Saya harus melalui 4 kali fase perubahan untuk sampai pada nama Nidya Tatsara. Nama yang harusnya adalah hadiah pertama dari orang tua tak berlaku bagi saya. Alasan nama saya berganti adalah orang tua saya menganggap nama sebelumnya tidak cocok bagi saya sehingga saya sering sakit, yaa alasan klasik yang sampai saat ini masih dipercaya para orang tua.

Tak ada arti khusus dari nama saya, hanya penggabungan nama kedua orang tua saya dan kumpulan huruf yang dibentuk menjadi sebuah nama. Walaupun nama saya tidak memiliki arti tetapi dibalik nama saya ada harapan orang tua saya.

Perkara lain dari nama saya adalah susah diingat. Teman – teman yang tidak terlalu dekat dengan saya, guru, dosen bahkan saudara saya sendiri lupa dengan nama saya.

Meskipun, saya harus menghadapi sejarah panjang soal nama dan sampai saat ini masih sering menghadapi orang yang salah menyebutnya atau harus menggulang – ulang nama tersebut, but it’s okay saya sudah terbiasa melakukannya. Saya senang dengan nama saya yang tidak familiar.

You May Also Like

0 komentar