­

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh

by - Oktober 28, 2017

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Sudah lebih dari 56 tahun Unsyiah berdiri di tanah rencong sejak awal mulanya diresmikan di 2 September 1961. Sudah banyak lulusan dari Unsyiah yang telah tersebar ke seluruh Indonesia. Memberikan perubahan nyata pada bangsa dan negeri dan setelah cukup lama berdiri, sudah pasti banyak lulusan terbaik yang menjadi putra-putri bangsa yang mengharumkan tanah air.

Segala perubahan dilakukan untuk membuat para mahasiswa merasakan dimensi baru dari kampung Jantong hatee Rakyat Aceh. Dahulunya Unsyiah pernah terpuruk jauh dan kembali bangkit dari segala keterpurukan yang melanda hingga kembali disegani.

Unsyiah yang mulai berbenah
Program yang diusung menandakan Unsyiah sangat serius meningkatkan mutu kualitas pendidikan hingga tiga tahun ke depan. Peningkatan layan pendidikan terdiri dari penyusunan statuta baru, pembatasan, dan moratorium pendirian sejumlah program studi baru sebagai wujud penyempurnaan sistem tata kelola lembaga.

Ada beberapa pembenahan yang serius dilakukan oleh Unsyiah, berikut ini sejumlah perubahan nyata yang sangat dirasakan dari dimensi baru kampus Jantong Hatee rakyat Aceh tersebut. Berikut ini penjabarannya.

Program peningkatan guru besar, Pembenahan yang paling dasar pun dimulai dari hal yang paling kecil, meningkatkan kualitas pengajar berupa dosen yang ada di lingkungan Unsyiah. Saat ini Unsyiah memiliki lebih dari 1.062 dosen dan baru memiliki 462 yang bergelar doktor. 
Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Pengukuhan guru besar di lingkup Unsyiah
Oleh karena itu, Unsyiah melalui rektornya, Prof Dr Samsul Rizal M.Eng bertekat kuat meningkatkan jumlah pengajar pendidik Unsyiah menjadi 700 doktor di tahun 2020. Nantinya Unsyiah akan dipenuhi berbagai pendidik bergelar doktor dengan spesialisasi kemampuan terbaik di bidangnya.

Perbaikan sistem KRS, ini ialah masalah klasik yang sering terjadi khususnya saat pengisian KRS di awal semester. Data mahasiswa Unsyiah juga sangat sulit diakses karena sistem server yang sering mengalami down karena akses berlebih oleh mahasiswa dalam satu waktu. 

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Tampilan dari KRS Online
Kini masalah ini sudah lancar tanpa gangguan apapun dan berhasil ditangani dengan baik dari keluhan mahasiswa sebelumnya. Tampilan dari KRS online unsyiah terintegrasi secara langsung dengan sejumlah data mahasiswa Unsyiah yang tersebar dari 13 kampus. Lalu ada fitur Mata Kuliah Prodi dan Mata Kuliah Umum (MKU). Mahasiswa dapat melihat Mata Kuliah yang akan diambil pada semester tersebut.

Pembangunan bangunan baru, Unsyiah mulai berbenah dalam beberapa tahun ke belakang, perubahan yang paling terasa adalah pembangunan yang hampir menyeluruh setiap kampus. Hingga akhir tahun depan setidaknya ada 3 kampus yang mendapatkan pembangunan gedung baru seluas 30.000 meter di antaranya Fakultas Kelautan dan Perikanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Kedokteran Hewan. Dana yang keluarkan dalam proyek raksasa ini sebesar 314, 7 miliar, kita tunggu di akhir tahun 2018 akan segera rampung.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Salah satu lokasi proyek pembangunan gedung baru

Sebuah kebanggaan bagi Unsyiah sendiri, apalagi Unsyiah termasuk dalam proyek 7 in 1 yang didanai oleh sejumlah donatur seperti Islamic Development Bank (IDB) bersama Saudi Fund for Development (SFD) di bawah koordinasi Belmawa Kemristekdikti.

Proyek ini dinamai dengan 7 in 1 karena melibatkan tujuh universitas terpilih di Indonesia. Mulai dari Unsyiah, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Tanjung Pura, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Sam Ratulangi.

Peningkatan lahan parkir, bertambah jumlah mahasiswa unsyiah yang saat ini tercatat lebih dari 26.000 mahasiswa. Sudah pasti menambah jumlah moda kendaraan yang digunakan oleh para akademisi dan dosen. Untuk itulah Unsyiah meningkatkan jumlah lahan parkir yang tersedia di sekolah kampus.

Lokasi parkir yang menampung kendaraan para mahasiswa
Tak hanya itu saja, sejumlah lahan parkir dilengkapi oleh keamanan kampus yang menjaga parkir dan di beberapa lokasi telah tersedia CCTV pemantau untuk menghindari pencurian kendaraan. Seluruh lahan parkir Unsyiah juga tidak dipungut biaya karena telah di bebas biayakan oleh pihak universitas.

Keamanan kampus, Kampus Unsyiah berbeda jauh dengan dahulu, kata kakak dan abang saya. Area kampus banyak yang tidak memiliki pagar dengan rumah warga dan kampus lainnya yang berada di kawasan Darussalam. Barulah di tahun 2013 dan dilanjutkan di tahun 2016 Unsyiah mulai dipagari secara menyeluruh.

Cara ini saya anggap cukup jitu khususnya akses luar yang dapat mengganggu konsentrasi dari mahasiswa yang sedang belajar. Lalu tindakan yang merugikan lingkungan kampus seperti pencurian dan pedagang liar mampu diberantas. Semoga ke depan Unsyiah mampu menerapkan sistem pintu masuk sehingga lingkungan kampus steril secara sepenuhnya.

Seminar rutin, Unsyiah sangat sering melaksanakan seminar nasional rutin dengan mengundang berbagai pakar keilmuwan dari tingkat daerah, nasional, dan internasional. Pihak universitas percaya bahwa dengan seminar yang rutin dilakukan mampu menstimulasi dan memperkayakan pengetahuan mahasiswa.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Salah satu seminar akbar yang diadakan oleh Unsyiah
Ibarat kuliah singkat namun kaya akan pengetahuan dan pengalaman untuk mahasiswa khususnya. Seminar yang diadakan di Unsyiah tak hanya terbatas untuk lingkungan unsyiah saja, namun juga terbuka untuk umum.

Fasilitas kesehatan, fasilitas yang dimiliki oleh Unsyiah tergolong lengkap dan mumpuni, salah satunya yaitu rumah sakit. Prince Nayef bin Abdul Aziz ialah rumah sakit yang berdiri di atas tanah Unsyiah. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan secara optimal mengingat begitu banyak jebolan Unsyiah berlatar belakang dokter dan perawat.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Rumah Sakit Prince Nayef bin Abdul Aziz yang ada di Unsyiah
Masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaatnya, apalagi akses ke rumah sakit lainnya yang ada di Banda Aceh relatif jauh. Rumah Sakit Prince Nayef bin Abdul Aziz jadi salah satu opsi terbaik.

Konsep go green campus, saat ini banyak kampus di dunia yang mempunyai lahan yang sempit. Sehingga berakibat jumlah bangunan yang dibangun semakin menjulang ke atas. Lahan hijau sangat sulit ditemukan termasuk di kampus sekalipun. Unsyiah pun tetap menjaga lokasi hijau di sekitar kampus.

Ruang terbuka hijau di kawasan kampus Unsyiah
Pihak Universitas punya alasan kuat karena konsep go green dari lokasi yang asri dan bersih membuat mahasiswa tetap kreatif dalam proses belajar. Lalu Unsyiah terkenal dengan lokasi yang bersih dengan adanya tong sampah yang tersedia di setiap sudut. Petugas kebersihan selalu rutin membersihkan kampus setiap pagi dan sore hari.

Sarana olahraga lengkap, kampus modern dan punya daya saing yang hebat tak hanya membutuhkan pengajar yang berkualitas dan bangunan yang baik saja. Apa faktor penunjang lainnya yang sangat membantu, di antaranya yaitu fasilitas olahraga yang sangat lengkap.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Lapangan Unsyiah dan Jogging Track yang tersedia
Unsyiah memiliki sejumlah fasilitas olahraga mulai dari stadion, lapangan sepak bola, jogging track, lapangan basket, lapangan volly, lapangan tenis, hingga area bermain anak. Tak hanya itu saja, mereka yang menyukai olahraga menantang dapat mencoba arena Skateboard, panjat tebing, dan sebagai. 

Fasilitas olahraga indoor juga tersedia tepatnya di gelanggang mahasiswa, salah satunya arena basket. Lokasi ini sering diadakan pertandingan kampus tingkat sekolah dan kampus. Ini sangat baik dalam mengasah aktivitas fisik setelah terbebat dengan segala proses pembelajaran di kampus.

Organisasi kampus, Unsyiah memiliki organisasi dan UKM yang berbeda-beda dari setiap kampus. Yang paling besar dan menaungi kampus sendiri ialah BEM Unsyiah yang memiliki sekretariat di Gelanggang Mahasiswa, Jln. Syeikh Abdurrauf No.1.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Gedung BEM Unsyiah yang terletak di Gelanggang Olahraga Unsyiah
Di gelanggang mahasiswa bernaung berbagai organisasi dan UKM kampus. Segala aktivitas organisasi dan UKM tidak hanya merekrut anggota dari mahasiswa saja. Sejumlah UKM seperti bela diri menerima pendaftaran lintas umur untuk belajar. 

Mahasiswa tinggal memilih organisasi yang ia gemari sesuai minat, jangan sampai hanya berlabel ‘Mahasiswa Kupu-Kupu’ (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang)’. Saya juga turut aktif dalam berbagai kegiatan kampus dengan tujuan mengasah soft skill dan networking setelah tamat kuliah nantinya. 

Salah satu organisasi yang memiliki peran besar di Unsyiah adalah BEM Unsyiah. Organisasi terbesar di Unsyiah punya andil besar dalam segala aktivitas di dunia kampus. Salah satunya ialah program wajib yang telah dilaksanakan selama 12 tahun yaitu Unsyiah Fair. Tahun ini kegiatan dan event yang dilaksanakan Unsyiah Fair 12 beragam, salah satu yang menjadi perhatian besar saya yaitu lomba Blog. Ini jadi kesempatan besar untuk unjuk gigi dan mempromosikan Unsyiah melalui tulisan di Weblog.

BEM Unsyiah 2017 tetap melanjutkan tongkat estafet akan acara Unsyiah Fair seperti sebelumnya. Sudah pasti segala lomba mampu merangsang para partisipasi baik dari kampus atau luar kampus untuk turut serta menampilkan kemampuan dan karya yang ia miliki.

Terkoneksi transportasi umum, Untuk transportasi umum unsyiah punya koneksi terbaik melalui Trans Koetaradja. Transportasi umum ini menjangkau sejumlah kampus dan sekolah yang ada di lingkungan Kopelma.(kompleks Pelajar Mahasiswa).

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Salah satu halte yang ada di lingkungan Unsyiah
Unsyiah sendiri memiliki 2 halte dan 5 lokasi pemberhentian Bus Trans Koetradja yang tersebar di sejumlah kampus. Salah satunya yang paling ramai dan strategis yaitu halte yang terletak di depan Masjid Kampus, Dengan adanya moda transportasi, makin memudahkan mahasiswa dalam bepergian dari dan menuju kampus.

Pustaka kampus terbaik, Pustaka Unsyiah terletak di Jalan Teuku Nyak Arief, bersebelahan dengan Gedung Biro Utama Unsyiah dan Masjid Kampus. Saat di depan terpampang jelas di papan nama dari Pustaka Unsyiah. Tertulis dengan jelas Knowledge is Free at Our Library, Just Bring Your Own Container dari luar tergambar jelas Pustaka Unsyiah bukan hanya sekedar pustaka namun banyak hal menarik yang ditawarkan.


Seperti yang harus diketahui, Pustaka Unsyiah mengantongi akreditasi Nasional A dan sertifikasi ISO 9001:2008 mulai dari tahun 2013 dari Lembaga Perpustakaan Nasional RI. Itu semakin lengkap karena Unsyiah menjadi kampus dengan publikasi jurnal ilmiah terbanyak di Indonesia.

Pustaka Unsyiah memiliki 3 lantai yang dapat digunakan sesuai kebutuhan pengunjung ingin. Menurut data dari Onesearch, sedikitnya ada sekitar 116.683 koleksi buku yang ada di Perpustakaan Unsyiah dengan rincian 81.805 katalog pustaka, 22.973 berupa ETD dan sisanya sebanyak 11.905 berupa katalog dan jurnal dari sejumlah kampus di Unsyiah. Angka tersebut membuat Pustaka Unsyiah adalah pemilik koleksi pustaka terbanyak nomor 7 di Indonesia dan di peringkat ke 3 untuk tingkat Universitas. 

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Tampak dalam dari pustaka Unsyiah
Pencarian buku kini telah dipermudah karena Pustaka Unsyiah memiliki UILIS (Unsyiah Integrated Library Information System). Sistem salah satu sistem ini terintegrasi dengan OPAC (Online Public Acces Catalog) dan setiap lantai dari Pustaka memiliki komputer yang terhubung dengan OPAC. Ini memudahkan para pengunjung mencari buku yang diinginkan hanya dengan pencarian kata kunci.


Di pustaka Unsyiah terdapat berbagai kemudahan dan keperluan untuk para pengunjungnya. Mulai dari loker penyimpanan, komputer terkoneksi internet, cafe, ruangan khusus baca, mushalla, dan penjualan suvenir kampus.

Program generasi kreatif, mata kuliah kewirausahaan di sejumlah jurusan. Ini bertujuan menghasilkan para entrepreneur muda. Bukan hanya harus bekerja di instansi pemerintah saja, namun juga mau menempuh jalur wirausaha. Apapun jurusannya kelak berwirausaha bukan karena pelarian akibat kesulitan menemukan pekerjaan tapi menumbuhkan semangat kreatif anak muda.

Pilihan untuk mahasiswa terbaik, Karena kini telah memiliki Akreditasi A, jelas unsyiah jadi favorit siapa saja para calon mahasiswa. Bukan hanya berasal dari Aceh saja, tapi seluruh Indonesia. Unsyiah juga telah membuka kelas internasional pada sejumlah kampus dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Lalu memberikan pertukaran pelajar dari lintas negara.

Kampus multi daerah dan bangsa, mungkin dahulu Unsyiah hanya diisi oleh anak-anak Aceh saja, namun kini Unsyiah mendapatkan salah satu kampus terbaik di tanah air. Itu membuat banyak mahasiswa dari luar Aceh yang berkuliah di Unsyiah, jelas makin banyak multi daerah dan multi bangsa yang mengenyam pendidikan di bumi Aceh.

Peringkat kampus, Unsyiah jadi salah satu kampus di tanah air yang mendapatkan akreditasi A. Itu membuktikan kapabilitas Unsyiah sebagai kampus terbaik di tanah air. Menurut rangking web dari webometrics, Universitas Syiah Kuala menduduki peringkat 11 nasional dan nomor 2 setelah Universitas Riau. Sedangkan menurut Kementrian Riset dan Teknologi Unsyiah menduduki peringkat ke 27 dari 100 universitas terbaik di tanah air untuk tahun 2017. Itu semua berkat pembenahan Unsyiah yang pernah terpuruk dulu.

Dimensi Baru Unsyiah, Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh
Peringkat Universitas menurut Webometrics
Itu sempat terjadi di masa kakak dan bang saya saat berkuliah di Unsyiah. Saat itu unsyiah sedang mengalami masa-masa sulit yang membelit. Puncaknya hingga harus mendapatkan akreditasi C, sebuah pencapaian buruk yang harus diperbaiki. Apalagi Unsyiah merupakan salah satu kampus tertua di tanah air. Nama besar jadi sebuah pertaruhan besar akan semua hal itu dan berbenah ialah salah satu pilihan terbaik.

Kesimpulan
Perkembangan Unsyiah ke Arah yang lebih baik membuktikan Unsyiah telah berbenah ke arah dimensi lebih. Itu semua sesuai dengan cita-cita Unsyiah sebagai kampus Jantong Hate Rakyat Aceh dalam melahirkan intelektual dan cendikiawan di tengah masyarakat.



You May Also Like

0 komentar